Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Selasa, 14 Mei 2013

HUBUNGAN BAKAT DENGAN PRESTASI



A.      Definisi Perkembangan
Perkembangan (development) adalah proses atau tahapan pertumbuhan ke arah yang lebuh maju. Pertumbuhan sendiri (growth) berarti tahapan peningkatan sesuatu dalam hal jumlah,ukuran dan arti pentingnya. Pertumbuhan juga berarti sebuah tahapan perkembangan (a stage of development) (Mc. Leod, 1989).
Adapun perkembangan adalah proses perubahan kualitati yang mengacu pada mtu fungsi organ-organ jasmaniah, bukan organ-organ jasmaniahnya itu sendiri. Dengan kata lain penekanan arti perkembangan itu terletak pada penyempurnaan fungsi psikologis yang disandang oleh organ-organ fisik.

B.     Ciri Perkembangan

Ciri-ciri perkembangan meliputi life long, multidimentional, multidirectonal, dan elastis, yaitu :
1. Seumur hidup (life-long) yang berarti tidak ada periode usia yang mendominasi perkembangan.
2. Multidimentional yang terdiri atas biologis – kognitif –sosial; bahkan dalam satu dimensi terdapat banyak komponen misalnya: inteligensi, inteligensi abstrak, inteligensi non verbal, inteligensi sosial dsb.
3. Multidirectional merupakan beberapa komponen dari suatu dimensi dapat meningkat dalam pertumbuhan, sementara komponen lain menurun. Misalnya : orang dewasa tua dapat semakin arif – tapi kecepatan memproses informasi lebih buruk.
4. Lentur (elastis) yaitu yang bergantung pada kondisi kehidupan individu.
C. Perkembangan Bakat Khusus
1.      Pengertian bakat dan kemampuan
Menurut Utami Munandar (1992) Bakat adalah kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu pengembangan dan latihan karena masih bersifat dasar. Bakat merupakan usaha dan latihan agar dapat terwujud. Contoh : seseorang yang memiliki potensi bakat musik tetapi tetapi tidak memperoleh kesempatan mengembangkannya, maka bakat musik tidak dapat berkembang dan terwujud dengan baik.
Bingham mendifinisikan bakat sebagai “An optitude …as a condition or set characteristics regarded as symptomatic of an individua’s ability to acquire with training some (usually specified) knowledge, skill, or set of responses such as the ability to speak a language, to produce music etc. Bingham menitikberatkan pada kondisi atau seperangkat sifat yang dianggap sebagai tanda kemampuan individu untuk menerima latihan atau seperangkat respons seperti berbahasa, musik dan sebagainya.

Sedangkan menurut Guilford mengemukakan bahwa bakat itu mencangkup tiga dimensi psikologis, yaitu :
a. Dimensi perseptual (kemampuan persepsi, yang mencangkup : kepekaan pengindraan; perhatian; orientasi terhadap waktu; luasnya daerah persepsi; kecepataan persepsi, dan sebagainya)

b. Dimensi psikomotor (mencangkup enam factor, yaitu : kekuatan; implus; kecepatan gerak; ketelitian kecepatan statis yang menitikberatkan pada posisi; ketelitian ketepatan dinamis yang menitikberatka pada gerakan; koordinasi; dan keluwesan), 

c. Dimensi intelektual meliputi lima faktor, yaitu :
1) Faktor ingatan, yang mencangkup : substansi, relasi dan sistem
2) Faktor ingatan, mengenai perkenalan terhadap : keseluruhan informasi; golongan; hubungan-hubungan; bentuk; dan kesimpulan
3) Faktor evaluatif, yang meliputi : identitas; relasi-relasi; sistem; dan problem yang dihadapi
4) Faktor berfikir konvergensi, yang meliputi : nama-nama; hubungan-hubungan; sistem-sistem; trasformasi; dan implikasi-implikasi yang unik
5) Faktor berfikir divergen meliputi : menghasilkan unit-unit (Sumandi S, 1991 : 169).

Kemampuan adalah daya jiwa untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari pembawaan dan latihan. Kemampuan menunjukan bahwa suatu tindakan dapat dilaksanakan sekarang, sedangkan bakat memperlukan latihan agar suatu tindakan dapat dilakukan dimasa yang akan datang.


2.       Jenis-Jenis Bakat Khusus
Setiap individu memiliki bakat khusus yang berbeda-beda. Jenis-jenis bakat
khusus biasanya dilakukan berdasarkan bidang apa bakat tersebut berfungsi, seperti bakat olahraga, seni, teknik dan sebagainya. Dengan demikian, bakat khusus ini bergantung pada konteks kebudayaan tempat seorang individu hidup dan dibesarkan. Faktor pengalaman atau lingkungan sangat mempengaruhi perkembangan bakat khusus ini.

3.      Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Bakat
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat, yaitu :
a. Anak itu sendiri, misal : anak yang kurang berminat untuk mengembangkan bakat-bakat yang ia miliki.
b. Lingkungan anak, missal : orang tua yang kurang mampu untuk menyediakan kesempatan dan sarana prndidikan yang dibutuhkan anak.



Selain dari 2 faktor diatas, ada yang menjelaskan bahwa Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan adalah sebagai berikut :
1.      Faktor turunan (warisan)
Turunan memiliki peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Ia lahir ke dunia ini membawa berbagai ragam warisan yang berasal dari kedua Ibu-Bapak atau nenek dan kakek. Warisan (turunan atau pembawaan) tersebut yang terpenting, antara lain bentuk tubuh, raut muka, warna kulit, inteligensi, bakat, sifat-sifat atau watak dan penyakit.
Warisan atau turunan yang dibawa anak sejak lahir dari kandungan sebagian besar berasal dari kedua orang tuanya dan selebihnya berasal dari nenek dan moyangnya dari kedua belah pihak (ibu dan ayahnya). Hal ini sesuai dengan hukum Mendel yang dicetuskan Gregor Mendel (1857).
2.      Ilmu watak (karakterologi)
Karakterologi adalah istilah Belanda, berasal dari kata karakter, yang berarti watak dan logos, yang berarti ilmu. Jadi karkaterologi dapat kita terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi ilmu watak.
Kata Belanda karakter, itu berasal dari kata Yunani charassein, yang berarti (mula-mula) coretan, atau gorasan. Kemudian berarti stempel atau gambaran yang ditinggalkan oleh stempel itu. Jadi di sini kita menganggap bahwa tingkah laku manusia adalah pencerminan dari seluruh pribadinya. Ini telah lama sekali dikenal oleh manusia.
3.      Inteligensi (kecerdasan)
Andaikata pikiran kita umpamakan sebagai senjata, bagaimanakah kualitas dari senjata itu, tajam atau tidakkah? Membicarakan tentang tajam atau tidaknya kemampuan berpikir tidak lain kita membicarakan inteligensi (kecerdasan). Sehubungan dengan ini perlu diketahui lebih dahulu apakah intelek dan apakah inteligensi itu.
Intelek adalah (pikiran) dengan intelek ornag dapat menimbang, menguraikan, menghubung-hubungkan pengertian satu dengan yang lain dan menarik kesimpulan.
Inteligensi adalah (kecerdasan pikiran), dengan inteligensi fungsi pikir dapat digunakan dengan cepat dan tepat untuk mengatasi suatu situasi/untuk memecahkan suatu masalah. Dengan lain perkataan inteligensi adalah situasi kecerdasan berpikir, sifat-sifat perbuatan cerdas.

4.      Hubungan antara Bakat dan Prestasi
Dengan adanya bakat, seseorang dapat mencapai prestasi tertentu, tetapi diperlukan latihan, pengalaman, pengetahuan dan dorongan atau kesempatan untuk menggembangkannya. Misalnya, orangtua menyadari bahwa anak mempunyai bakat menggambar. Maka orang tua mengusahakan agar anaknya mendapatkan pengalaman sebaik-baiknya untuk mengembangkan bakatnya, selain itu anak tersebut juga minat untuk mengikuti pendidikan menggambar. Maka anak itu dapat mencapai prestasi yang unggul, bahkan bisa menjadi pelukis terkenal. Keunggulan dalam salah satu bidang tertentu merupakan hasil interaksi bakat yang dibawa sejak lahir dengan factor lingkungan yang menunjang.

5. Karakteristik Anak Berbakat
Untuk mengenali karakteristik anak-anak berbakat dapat dilihat beberapa segi diantaranya sebagai berikut :
a. Potensi
Beberapa hasil penelitian menunjukan bahwa anak-anak berbakat memiliki potensi yang unggul. Potensi bisa disebabkan oleh faktor keturunan, seperti studi yang dilakukan U. Branfenbrenner (1972) dan Scarr Salaptek (1975) yang menyatakan secara tegas bahwa tidak ada keraguan bahwa factor genetika mempunyai andil besar terhadap kemampuan mental seseorang (Kitano, 1986).
b. Cara menghadapi masalah
Cara menghadapi masalah disini adalah keterlibatan seluruh aspek psikologis dan biologis setiap anak berbakat pada saat mereka berhadapan dengan masalah tersebut. Langkah awal dapat dilihat bahwa setiap anak berbakat mempunyai keinginan yang kuat untuk mengetahu banyak hal (Gearheart, 1980) kemudian mereka akan melakukan ekspedisi dan eksplorasi terhadap pengukuran saja. Setelah berfikir dengan baik, mereka akan memunculkan hasil pemikiran dalam bentuk dan tingkah laku.
c. Prestasi
Prestasi anak berbakat dapat ditinjau dari segi fisik, psikologis, akademik, dan sosial. Prestasi fisik yang dapat dicapai anak-anak adalah memiliki daya tahan tubuh yang prima serta koordinasi gerak fisik yang harmonis (French, 1959). Berdasarkan prestasi akademik, anak berbakat pada dasarnya memiliki system saraf pusat (otak dan spinal cord) yang prima. Oleh karena itu, mereka dapat mencapai tingkat kognitif yang tinggi.

6.    Menanggani anak berbakat
Dalam usaha memengaruhi perkembangan anak untuk mengatualisasikan seluruh potensi yang diliki agar berfungsi secara optimal, ada beberapa factor yang perlu diperhatikan agar mencapai hasil yang diharapkan.
a) Faktor yang ada pada anak itu sendiri, yaitu mengenai anak. Mengenalimdalam arti mengetahui ciri khusus yang ada pada anak secara objektif. Dalam rangka memberikan pendidikan khusus pada anak berbakat perlu terlabih dahulu dibedakan beberapa pengertian, yakni :
• Berbakat luar biasa pada fungsi-fungsi yang berhubungan dengan proses informasi (kognitif) sehingga mempengaruhi aspek-aspek lain.
• Berbakat luar biasa hanya pada salah satu atau beberapa aspek, bisa mengenai aspek kognitif atau aspek yang berhubungan dengan keteraampilan-keterampilan khusus.


b) Faktor kurikulum yang meliputi :
• Isi dan cara pelaksanaan yang disesuaikan dengan keadaan amak (child centered) dan dengan sendirinya telah dilakukan identifikasi mengenai keadaan khusus yang ada pada anak secara objektif.
• Perlu ditekankan bahwa kurikulum pada pendidikan khusus hendaknya tidk terlepas dari kurikulum dasar yang diberikan pada anak lain. Perbedaannya hanya terletak pada penekanan dan penambahan suatu bidang sesui dengan kebutuhannya dan tetap terpadu dengan kurikulum dasar.
• Kurikulum khusus diarahkan agar perangsangan yang diberikan mempunyai pengaruh untuk menambah program dan tidak semata-mata untuk mempercepat (accelerate) berfungsi sesuai bakat luar biasa yang dimiliki.
• Isi kurukulum harus mengarah pada perkembangan kemampuan anak yang beorientasi inovatif dan tidak reproduktif serta berorientasi untuk mencapai sesuatu dan tidak hanya memunculkan apa yang dimiliki tanpa dilatih secara kreatif.

7.    Kondisi lingkungan yang memupuk bakat anak
Adapun kondisi-kondisi lingkungan yang bersifat memupuk bakat anak adalah keamanan psikologis dan kebebasan psikologis.

Anak akan merasa aman secara psikologis apabila :
a) Pendidik menerimanya apa adanya, tanpa syarat dengan ssegala kelebihan dan kekurangannya, serta member kepercayaan padanya bahwa pada dasarnya dia baik dan mampu.
b) Pendidik mengusahakan sasana dimana anak tidak merasa “dinilai” oleh orang lain. Member penilaian terhadap seseorang dapat dirasakan sebagai ancaman, sehingga menimbulkan kebutuhan akan pertahanan diri.
c) Pendidikan memberikan pengertian dalam arti dapat memahami pemikiran, perasaan, dan perilaku anak, dapat menempatkan diri dalam situasi anak dan melihat dari sudut pandang anak. Dalam suasana ini anak merasa aman untuk mengungkapkan bakatbya.

Anak akan merasakan kebebasan psikologis apabila orang tua dan guru member kesempatan padanya untuk mengungkapkan pikiran-pikiran dan perasaan-perasaannya. Kecuali itu pendidikan berfungsi mengembangkan bakat anak, jangan semata-mata menyajikan kumpulan pengetahuan yang bersifat skolastik.
Pada akhir masa remaja anak sudah banyak memikirkan tentang apa yang ingin ia lakuakan dan apa yang ingin ia lakukan. Dengan pengenalan bakat yang dimilikinya dan upaya pengembangannya dapat membantu remaja untuk dapat menentukan pilihn yang tepat dan menyiapkan dirinya untuk dapat mencapai tujuan-tujuannya.


D.    Perkembangan Moral, Sosial, dan Sikap
1.       Kepada orang tua sangat dianjurkan bahwa selain memberikan bimbingan juga harus mengajarkan bagaimana anak bergaul dalam masyarakat dengan tepat, dan dituntut menjadi teladan yang baik bagi anak, mengembangkan keterampilan anak dalam bergaul dan memberikan penguatan melalui pemberian hadiah kepada ajak apabila berbuat atau berperilaku yang positif.
2.       Terdapat bermacam hadiah yang sering kali diberikan kepada anak, yaitu yang berupa materiil dan non materiil. Hadiah tersebut diberikan dengan maksud agar pada kemudian hari anak berperilaku lebih positif dan dapat diterima dalam masyarakat luas.
3.       Fungsi hadiah bagi anak, antara lain:
(a) memiliki nilai pendidikan,
(b) memberikan motivasi kepada anak,
(c) memperkuat perilaku dan
(d) memberikan dorongan agar anak berbuat lebih baik lagi.
4.       Fungsi hukuman yang diberikan kepada anak adalah:
(a) fungsi restruktif,
(b) fungsi pendidikan,
(c) sebagai penguat motivasi.
5.       Syarat pemberian hukuman adalah:
(a) segera diberikan,
(b) konsisten,
(c) konstruktif,
(d) impresional artinya tidak ditujukan kepada pribadi anak melainkan kepada perbuatannya,
(e) harus disertai alasan,
(f) sebagai alat kontrol diri,
(g) diberikan pada tempat dan waktu yang tepat.

E.     Kesimpulan
Dari makalah ini penulis dapat menarik kesimpulan bahwa :
1.      Perkembangan (development) adalah proses atau tahapan pertumbuhan ke arah yang lebih maju.
2.      Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan yang dikemukakan oleh para ahli dapat digolongkan menjadi tiga golongan, yaitu aliran nativisme, aliran empirisme danaliran konvergensi.
3.      Semua individu khususnya remaja akan mengalami perkembangan baik fisik maupun psikis yang meliputi aspek-aspek intelektual, sosial, emosi, bahasa, moral dan agama.





F.     Saran
Dengan mengucap syukur alhamdulillah pada Allah SWT penulis dapat  menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tentunya masih jauh dari harapan, oleh karena itu penulis masih perlu kritik dan saran yang membangun serta bimbingan, terutama dari Dosen.  Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan bagi penulis, terutamanya :
1.      Bagi remaja hendaknya mengetahui dan mempelajari tugas-tugas perkembangan dengan baik. Sehingga bisa menerapkan tugas-tugas perkembangan tersebut dengan sebaik-baiknya.
2.      Bagi orang tua dan , hendaknya mengontrol tugas-tugas perkembangan anak yang belum diselesaikan dan membimbing, mengarahkan serta mengantarkan ke arah yang lebih positif.
3.      Masyarakat hendaknya menjadi kontrol sosial bagi para remaja yang mengalami degradasi moral





DAFTAR PUSTAKA

Ali Mohammad, dkk. 2008. Psikologi Remaja : Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Bumi Aksara
Fitrihana.2008.Perkembangan Peserta Didik (online),
Hariyanto. 2010. Perkembangan Fisik Anak Usia Dini (online),
Marsudi, Saring, dkk. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Surakarta: Universitas Muhammadiyah
Ralqis. 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan (online),
Ramadion.2010. perkembangan-moral-anak (online),
(http://ruangpsikologi.com/perkembangan-moral-anak/ diakses tanggal 09 Maret 2013)
Rosmawati. 2009. Perkembangan Peserta Didik. Pekanbaru:Universitas Riau
Yanti.2010. prinsip-prinsip-perkembangan-anak  (online)








oleh :

EZTRA WIRAWAN, FENNY FENESIA dan FRANSISKA DESI. S

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news